Uncategorized

Best Starting Eleven yang Belum Pernah Juara UCL

Best Starting Eleven yang Belum Pernah Juara UCL, Ada Harry Kane!
Best Starting Eleven yang Belum Pernah Juara UCL

UEFA Champions League Best Starting Eleven yang Belum Pernah Juara UCL (UCL) atau Liga Champions Eropa merupakan kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru. Tiap pesepak bola pasti memiliki impian memenangi trofi Liga Champions. Hanya saja, hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan lantaran persaingan yang begitu ketat.

Paco Gento saat ini masih menjadi pesepak bola tersukses dalam sejarah Liga Champions. Pria asal Spanyol itu berhasil memenangi enam gelar juara. Di bawah Gento, ada pemain-pemain bintang macam Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Toni Kroos, hingga Paolo Maldini yang masing-masing mengemas lima trofi.

Di sisi lain, masih ada sejumlah nama top yang belum pernah mencicipi gelar Liga Champions. Padahal, mereka mempunyai kemampuan mumpuni dan membela tim elite. Dalam skema 4-4-2, berikut best starting eleven yang belum pernah juara UCL hingga saat ini.

1. Kiper: Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon merupakan salah satu penjaga gawang terbaik pada eranya. Kiper asal Italia ini pernah memperkuat sejumlah klub besar, seperti AC Parma, Juventus, hingga Paris Saint-Germain. Buffon berhasil meraih banyak gelar domestik bersama klub-klub tersebut. Trofi Liga Champions menjadi satu-satunya gelar yang belum pernah diraihnya.

Buffon sebenarnya pernah mencicipi tiga final Liga Champions sepanjang kariernya. Namun, klubnya selalu kalah di partai puncak pada 2002/2003, 2014/2015, dan 2016/2017. Kini, peluang Buffon untuk meraih trofi Liga Champions sudah pupus. Sebab, ia sudah berusia 45 tahun dan hanya bermain untuk klub Serie B, AC Parma.

2. Bek kiri: Joao Cancelo

Joao Cancelo adalah bek sayap yang paling komplet secara kualitas. Ia memiliki kemampuan bertahan sangat baik dan cerdik dalam membantu penyerangan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pemain asal Portugal itu selalu menjadi andalan bersama klub yang dibelanya.

Sayang, penampilan Cancelo menurun pada 2022/2023 lalu. Ia bahkan dipinjamkan Manchester City kepada Bayern Munich pada bursa transfer Januari 2023. Apesnya, saat dipinjamkan ke Bayern Munich, Manchester City justru berhasil menjadi juara Liga Champions. Dengan demikian, Cancelo harus menunggu waktu lebih lama agar bisa merasakan trofi Si Kuping Besar.

3. Bek tengah: Mats Hummels

Mats Hummels menghabiskan seluruh kariernya di Liga Jerman. Bek berusia 34 tahun itu hanya memperkuat dua klub, yakni Borussia Dortmund dan Bayern Munich. Ia berhasil memenangi semua gelar domestik bersama dua tim tersebut.

Sayangnya, Hummels belum pernah merasakan trofi Liga Champions. Hummels sebenarnya hampir meraihnya pada 2012/2013. Namun, Borussia Dortmund saat itu kalah dari Bayern Munich dengan skor 1-2 pada partai final.

4. Bek tengah: Leonardo Bonucci

Leonardo Bonucci sangat setia membela Juventus. Pria berumur 36 tahun tersebut secara keseluruhan sudah mengabdi di Turin selama 12 tahun. Ia turut mengantarkan tim mencapai final Liga Champions sebanyak dua kesempatan. Momen tersebut tercipta pada 2014/2015 dan 2016/2017.

Dalam dua final tersebut, Bonucci gagal membawa klubnya meraih kemenangan. Musim 2023/2024 menjadi kesempatan terakhir Bonucci untuk bisa merasakan gelar Liga Champions. Sebab, ia sudah memutuskan bakal gantung sepatu pada 2024.

5. Bek kanan: Kieran Trippier

Kieran Trippier tampil cukup konsisten sebagai bek kanan dalam beberapa musim terakhir. Penampilannya yang bagus tersebut membuatnya kini kembali mendapatkan panggilan ke Timnas Inggris. Ia bermain di Liga Champions bersama dua klub berbeda, yaitu Tottenham Hotspur dan Atletico Madrid.

6. Gelandang kiri: David Silva

membela lima klub berbeda sepanjang karier profesionalnya. SD Eibar, Valencia, Celta Vigo, Manchester City, dan Real Sociedad menjadi tim yang beruntung bisa merasakan jasanya. Namun, ia hanya bermain di Liga Champions bersama Valencia dan Manchester City.

7. Gelandang tengah: Paul Pogba

Kualitas Paul Pogba sebagai gelandang papan atas tentu tidak perlu diragukan lagi. Bintang asal Prancis ini bahkan sempat memecahkan rekor transfer dunia pada 2016. Manchester United rela merogoh kocek sebesar 105 juta euro atau Rp1,72 triliun untuk mengontraknya dari Juventus.

8. Gelandang tengah: Marco Verratti

Marco Verratti merupakan gelandang yang penuh kreativitas. Umpan-umpan pemain asal Italia ini kerap merepotkan lini pertahanan lawan. Sepanjang kariernya, Verratti hanya membela dua klub, yakni Pescara dan Paris Saint-Germain.

9. Gelandang kanan: Mario Gotze

Mario Gotze besar bersama tim muda Borussia Dortmund. Ia berhasil promosi ke tim utama pada 2010. Penampilannya yang impresif membuatnya membelot ke Bayern Munich pada 2013. Bersama dua klub tersebut, Gotze berhasil meraih sejumlah trofi bergengsi, macam gelar Bundesliga, Piala Jerman, Piala Super Jerman, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub.

10. Striker: Harry Kane

Harry Kane merupakan produk asli akademi Tottenham Hotspur. Ia tumbuh menjadi striker yang haus gol bersama klub London Utara tersebut. Sayangnya, sejak bergabung dengan tim senior pada 2013/2014, Kane belum pernah memenangi satu pun gelar juara, baik domestik maupun Eropa..

11. Striker: Edinson Cavani

merupakan salah satu striker papan atas di kompetisi top Eropa. Klub-klub elite pernah diperkuat Cavani, macam Palermo, Napoli, Paris Saint-Germain, Manchester United, hingga Valencia. Kendati demikian, pemain asal Uruguay itu belum pernah menjuarai Liga Champions sepanjang kariernya.

Mempunyai kemampuan mumpuni ternyata bukan jaminan pesepak bola dapat memenangi gelar Liga Champions. Buktinya sederet nama di atas selalu gagal meraih trofi Si Kuping Besar hingga hari ini. Mereka pun masuk best starting eleven yang belum pernah juara UCL. Namun, beberapa masih berpeluang mendapatkan gelar juara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *