Uncategorized

Dampak Pengabaian Emosional di Masa Kecil, Bagaimana Mengatasinya?

5 Dampak Pengabaian Emosional di Masa Kecil, Bagaimana Mengatasinya?

Dampak Pengabaian Emosional di Masa Kecil, Bagaimana Mengatasinya?

Cerita PianoQQ Kebanyakan orang mengatakan masa kecil adalah masa yang paling indah. Tetapi, pada kenyataannya, tidak semua orang begitu. Masih banyak orang yang di masa kecilnya mengalami inner child (pengalaman di masa kecil) yang buruk. Salah satunya menjadi korban dari pengabaian emosional sehingga kesehatan mental mereka menjadi terganggu.

Melansir dari Psychology Today, pengabaian emosional disebabkan oleh hal-hal yang tidak di perhatikan dalam jangka waktu yang lama. Dalam kasus ini, contohnya adalah pengabaian emosional yang disebabkan karena pelecehan atau pengabaian pada anak, disfungsi dalam keluarga asal, atau pengasuh anak yang tidak ada hingga kurangnya perhatian dari orangtua.

Jika hal ini terjadi secara terus-menerus maka ketika anak beranjak dewasa, ia akan menjadi sulit untuk mengekspresikan perasaan mereka kepada orang lain dan sulit untuk memahami perasaan orang lain di sekitarnya.

Lalu, bagaimana cara mengetahui masa kecil seseorang mengalami pengabaian emosional dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut lima perilaku yang menandakan masa kecil seseorang mengalami pengabaian emosional beserta cara mengatasinya. 

1. Marah karena tidak diperhatikan

5 Dampak Pengabaian Emosional di Masa Kecil, Bagaimana Mengatasinya?

Seseorang yang mengalami pengabaian emosional di masa kecilnya cenderung akan marah ketika orang lain tidak memperhatikan tentang diri nya. Entah itu tentang perubahan kecil atau hal-hal penting lainnya, mereka akan merasa kesal jika tidak di perhatikan. 

Orang yang mengalami pengabaian emosional di masa kecil menginginkan perhatian atau sekadar apresiasi tentang diri nya. Namun, sering kali hal ini tidak di sadari oleh sekitarnya. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Cara mengatasi ini adalah dengan memberikan apresiasi, bisa dengan memberikan pujian atau komentar positif yang bersifat membangun. Dengan demikian mereka akan merasa di perhatikan.

Jika ini terjadi pada diri mu maka cobalah untuk tidak cepat menyimpulkan sesuatu pada orang lain. Bisa jadi orang yang kamu harapkan untuk memberikan pujian atau komentar positif itu sedang sibuk atau lupa. Jadi, cobalah untuk berpikiran yang positif, ya!

2. Merasa di tinggalkan

5 Dampak Pengabaian Emosional di Masa Kecil, Bagaimana Mengatasinya?

Bagi orang yang masa kecilnya bahagia, akan merasa baik-baik saja jika tidak di ikutsertakan dalam percakapan atau kegiatan tertentu. Namun, sebaliknya, orang dengan masa kecil yang tidak bahagia akan merasa di tinggalkan jika tidak di ikutsertakan.

Meskipun terkadang ini adalah pengalaman manusia yang normal, tetapi orang yang mengalami pengabaian emosional di masa kecil akan menerimanya sebagai hal yang lebih menyakitkan dan terkadang sebagai penghalang untuk pertemanan yang sehat.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Jika kamu memiliki teman seperti itu, kamu bisa mengatasinya dengan mengikutsertakannya pada percakapan atau kegiatan tertentu yang mereka suka.

Jika ini bukan tentang temanmu melainkan diri mu sendiri maka kamu bisa memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang membuatmu merasa di inginkan dan disertakan.

3. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

5 Dampak Pengabaian Emosional di Masa Kecil, Bagaimana Mengatasinya?

Apakah kamu termasuk orang yang suka membandingkan diri mu dengan orang lain secara terus-menerus? Jika iya, bisa jadi ini karena masa kecilmu yang mengalami pengabaian emosional. Kamu tentu tahu dalam hati kecilmu sebenarnya bahwa itu merupakan perilaku negatif yang seharusnya tidak di lakukan.

Namun, karena masa kecilmu mengalami pengabaian emosional, kamu jadi merasa kurang percaya diri pada apa yang kamu miliki dan pada apa yang telah kamu capai selama ini sehingga kamu secara tanpa sadar telah membanding-bandingkan dirimu dengan apa yang di miliki orang lain. Lalu, bagaimana mengatasinya?

Cara mengatasinya adalah dengan berhenti memfokuskan pada kelemahanmu atau pada apa yang tidak kamu miliki, tetapi fokuskanlah pada apa yang menjadi kelebihanmu dan apa yang telah kamu miliki. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apa yang kamu lihat selama ini belum tentu indah di belakangnya.

Terkadang kita merasa bahwa kehidupan orang lain tampak seperti film yang sudah disunting tanpa ada kecacatan satu pun. Padahal apa yang kamu lihat belum sepenuhnya tampak karena kehidupan seseorang tidak lebih baik atau lebih buruk darimu dan juga sebaliknya.

Sumber : PianoQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *