Uncategorized

Fakta Menarik KorSel Permalukan Portugal

CERITAPIANOQQ – Fakta Menarik KorSel Permalukan Portugal. Korea Selatan di pastikan melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Hasil itu didapat usai mereka menghajar Portugal dengan skor 2-1 dalam laga pamungkas Grup H di Education City Stadium, Jumat (2/12/2022) malam.

Fakta Menarik KorSel Permalukan Portugal

Kemenangan itu sudah cukup mengantarkan skuad Taeguk Warriors melaju ke fase gugur dengan status runner-up Grup H. Sebab, Uruguay kalah head to head dari Korsel, karena hanya menang 2-0 atas Ghana meski sama-sama mengoleksi empat poin.

Laga panas ini menghadirkan beberapa catatan unik. Dilansir Opta dan situs resmi FIFA, berikut IDN Times sajikan buat kamu 3 fakta menarik di balik kemenangan Korea Selatan Atas Portugal.

Korea Selatan rajin cetak gol di menit akhir

AGENPOKERBERKUALITAS – Kemenangan Korea Selatan tak lepas dari gol pembunuh yang dicetak Hwang Hee Chan menit 90+1, melalui proses yang cukup dramatis. Gol itu juga membuat tim besutan Paulo Bento ini punya julukan sebagai “pembunuh di pengujung laga,”

Berawal dari serangan balik, Son Heung Min berlari dari tengah lapangan. Son begitu tenang meski dikawal beberapa pemain Portugal. Bintang Tottenham Hotspur itu mampu mengirim umpan terobosan ke kotak penalti lawan. Hwang lalu menyambutnya dengan sepakan matang untuk membobol gawang Diogo Costa.

Fakta Menarik KorSel Permalukan Portugal. Ternyata ini menjadi gol keempat Korea Selatan yang dicetak saat menit 90 atau lebih dari tujuh gol terakhir yang diceploskan selama berlaga di Piala Dunia.

Korea Selatan menang tanpa pelatih kepala

Di sisi lain, kemenangan atas Portugal ini terasa begitu spesial bagi Korea Selatan. Sebab, mereka bertanding tanpa pelatih kepala, Paulo Bento. Itu karena dia di ganjar kartu merah usai melakukan protes keras kepada wasit, saat di kalahkan Ghana dengan skor 2-3.

Bento harus pasrah menonton anak-anak asuhnya berlaga dari tribune. Namun, hal itu tak membuat Son dan kolega melempem. Sebaliknya, mampu tampil lepas dan megeluarkan kemampuan terbaiknya sepanjang laga.

Bento yang berada di kursi penonton, loncat kegirangan usai anak asuhnya menang dramatis. Dia begitu emosional meluapkan kegembiraan lantaran sempat khawatir lantaran tak memberikan instruksi langsung di lapangan. 

Portugal mencatat starting eleven termuda

Saat menghadapi Korsel, Portugal tampil dengan komposisi berbeda. Pelatih Fernando Santos menurunkan melakukan rotasi dengan mengistirahatkan beberapa pemain. Sebut saja Brino Fernandes dan Bernardo Silva, yang di parkir demi menjaga kebugaran pemain.

Menariknya, Bento menurukan starting eleven dengan rata-rata usia 27 tahun lebih 198 hari dalam duel melawan Korea Selatan. Catatan tersebut membuat Portugal mencetak rekor, karena menurunkan skuad termuda sejak Piala Dunia 1996, dengan rata-rata usia 27 tahun lebih 76 hari.

Perjalanan karier Hwang Hee Chan

Hwang Hee Chan lahir di Chuncheon, Gangwon, Korea Selatan pada 26 Januari 1996. Masih berusia 26 tahun, Hwang memiliki karier yang cukup mengesankan sebagai orang Asia.

Di besarkan di akademi Pohang Steelers, Hwang sudah mentas di sejumlah liga top Eropa. Seragam dari sejumlah tim besar pernah dia kenakan.

Sebelum menembus tim utama Pohang Steelers, Hwang di boyong salah satu klub asal Austria, FC Liefering, pada 2015 lalu. Hanya berselang setahun, dia di beli raksasa Austria, RB Salzburg.

Dia menjalani 4 musim bersama Salzburg meski sempat di pinjam salah satu klub Jerman, Hamburger SV, selama semusim pada 2018/2019. Pada 2020/2021, Hwang di permanenkan RB Leipzig.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *