BERITA UNIK

Kenali 5 Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu

PianoQQ Lounge Kenali 5 Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu Ada banyak perdebatan mengenai bahaya menikah dengan sepupu. Namun, terlepas dari perdebatan tersebut, faktanya hal ini bisa meningkatkan risiko kesehatan pada anak kelak, salah satunya gangguan mental.

Kenali 5 Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu

Kenali 5 Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu Di beberapa negara menikah dengan sepupu sudah menjadi suatu tradisi tersendiri. Ada berbagai alasan mengapa pernikahan ini di lakukan, bisa jadi karena mempertahankan keturunan atau memang di dasarkan atas rasa saling suka. 

Namun, masih ada perdebatan di luar sana mengenai bahaya fenomena ini. Nah, jika kamu adalah salah satu orang yang berencana untuk melakukan pernikahan ini, sebaiknya pertimbangkan dulu risiko kesehatan yang dapat mengintai.

Risiko Kesehatan Akibat Menikah dengan Sepupu

Berikut adalah risiko kesehatan dari pernikahan antar sepupu:

1. Cacat bawaan lahir

Cacat bawaan lahir memang bisa menyerang siapa saja, apa pun latar belakang atau etnisnya. Akan tetapi, risiko ini bisa meningkat pada bayi yang di lahirkan dari pernikahan sepupu. 

Walaupun risiko ini hanya menyumbang sepertiga dari cacat lahir, nyatanya masalah ini kerap kali terjadi di Pakistan, di mana pernikahan sepupu masih sering di praktikkan. 

Contoh cacat bawaan lahir yang di alami oleh bayi dengan orang tua dari hubungan pernikahan ini antara lain bibir sumbing, hidrosefalus, penyakit jantung atau ginjal, epilepsi, dan  tuli

2. Berisiko membawa penyakit keturunan

Menikah dengan sepupu bukanlah faktor utama anak memiliki penyakit keturunan. Bahkan, kebanyakan bayi yang lahir dari pasangan ini memiliki kondisi yang relatif sehat. 

Meski begitu, risiko penyakit keturunan bisa muncul ketika ada gen yang tidak biasa dalam keluarga atau orang tua bayi. Jika ayah atau ibu memiliki gen yang tidak biasa, kemungkinan anak juga akan mewarisi kondisi yang serupa seperti orang tuanya. 

Namun, dalam kasus anak yang lahir sehat dari pernikahan sepupu, ini mungkin di sebabkan karena orang tua memang tidak memiliki gen yang abnormal, atau karena anak tidak mewarisi gen abnormal tersebut dari kedua orang tuanya.

3. Gangguan mental pada anak

Masih menjadi perdebatan apakah menikah dengan sepupu termasuk incest (hubungan darah) atau bukan. Tetapi seperti yang diketahui salah satu dampak terbesar dari incest adalah anak yang lahir dengan gangguan mental. Nah, ternyata pernikahan sepupu juga berpotensi melahirkan anak dengan gangguan serupa. 

Namun, angka tersebut bertambah menjadi dua kali lipat dalam pernikahan sepupu pertama, dan tiga kali lipat dalam pernikahan antara paman dengan keponakan atau bibi dengan keponakan.

Dalam pernikahan sepupu, gangguan mental bipolar menjadi salah satu konsekuensi yang berpotensi dialami oleh anak. Bipolar adalah gangguan otak serius yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem dan perilaku impulsif. 

4. Bayi lahir mati

Menikah dengan sepupu juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati, atau istilahnya disebut stillbirth. Pada kasus ini janin bisa meninggal pada usia kehamilan 20 atau 28 minggu. 

Menurut sebuah studi lama yang dilakukan pada tahun 1999 silam, pernikahan dengan sepupu pertama meningkatkan risiko terulangnya fenomena bayi lahir mati dan kematian bayi.

5. Penyakit resesif autosom

Pernikahan yang melibatkan hubungan kerabat dapat meningkatkan risiko berkembangnya kelainan resesif autosom. Kelainan ini disebabkan karena anak menerima sifat resesif autosom yang diturunkan dari kedua orang tuanya. Penyakit resesif autosom yang bisa dialami anak meliputi anemia sel sabit, sistinuria, fibrosis kistik, talasemia, dan fibrosis hati bawaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *