Uncategorized

Kenapa Laki Laki Lebih Manja Saat Sakit

Kenapa Laki-Laki Lebih Manja Saat Sakit? Ini Penjelasannya
Kenapa Laki Laki Lebih Manja Saat Sakit

Website terbesar dan terpercaya Kenapa Laki Laki Lebih Manja Saat Sakit Meski tidak sepenuhnya diakui, beberapa orang setuju bahwa laki -laki menjadi seperti bayi saat sakit. Kebanyakan laki-laki akan mulai merengek dan bertindak berlebihan saat tidak enak badan. Di banding perempuan yang masih bisa beraktivitas, laki-laki akan cenderung menghabiskan waktunya untuk beristirahat, meski gejala yang muncul adalah flu ringan.

Pertanyaannya, kenapa laki-laki lebih manja saat sakit d banding perempuan? Di akui atau tidak, faktanya, hal ini memang terbukti secara ilmiah, lho!

Benarkah laki-laki lebih manja ketika sakit

Pernyataan ini bukan dari pendapat individual, lho! Saintis secara ilmiah menunjukkan bukti penelitiannya.

Studi terbaru dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity mencoba meneliti menggunakan tikus.Dalam studi tersebut, di bandingkan tikus betina, tikus jantan lebih banyak menunjukkan gejala penyakit saat terpapar gangguan kesehatan seperti flu.

Namun, penelitian pada hewan belum tentu sepenuhnya bisa mewakili manusia. Selain itu, tidak semua penyakit di sebabkan oleh virus atau bakteri tertentu.

Sabra Klein, profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg dalam Time menjelaskan terkait hal ini. Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa sel kekebalan tubuh laki-laki memiliki reseptor yang lebih aktif untuk patogen tertentu.

Kenapa laki-laki lebih manja saat sakit

Alasan kenapa laki-laki lebih manja saat sakit mungkin di pengaruhi oleh kondisi psikologi. Di samping itu, bisa pula karena konstruksi sosial, termasuk anggapan bahwa laki-laki adalah makhluk kuat.

Women’s Health Magazine mengaitkan beberapa hal yang kemudian menjadikan laki-laki lebih manja saat tidak enak badan. Berikut uraiannya.

Reaksi penolakan

Anggapan bahwa laki-laki ialah makhluk kuat membuat individu tertantang untuk membuktikannya. Namun, ketika terkena gejala penyakit, mereka akhirnya memutuskan beristirahat sebagai bentuk reaksi penolakan terlihat anggapan tersebut.

Membuat tubuh lekas pulih

Bed rest dan memanjakan diri jadi salah satu opsi untuk segera mengembalikan kesehatannya. Dengan begitu, mereka tidak perlu berlama-lama sakit.

Sebuah penelitian dalam Journal of Behavioral and Experimental Economics mencoba menjelaskan kenapa laki-laki lebih manja saat sakit. Studi ini mendasarkan data dari British Household Panel Survey dengan mengambil data dari 1471 laki-laki dan 1388 perempuan sehat pada tahun 2005.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa laki-laki cenderung menolerir suatu gejala kesehatan. Tidak seperti perempuan yang bisa anxious, bahkan hanya karena satu gejala muncul.

Di samping itu, studi ini juga mengaitkan gejala penyakit dengan kewaspadaan terhadap kesehatan secara keseluruhan. Peneliti mendapati bahwa perempuan cenderung tidak membiarkan gejala penyakit memengaruhi kesehatannya secara keseluruhan. Sebaliknya, laki-laki justru merasa bahwa saat ia kurang sehat, maka secara keseluruhan tubuhnya sedang tidak dalam kondisi baik.

Artinya, saat sakit, laki -l aki kurang tangguh di bandingkan perempuan. Walaupun begitu, peneliti tidak tahu persis mengapa laki-laki lebih bisa mentolerir gejala tunggal daripada perempuan. Robert Rosenman, Ph.D., seorang peneliti yang berfokus pada ekonomi kesehatan dari Washington State University mengungkapkan bahwa hal tersebut bisa jadi manifestasi dari norma budaya. Misalnya saja, mengharapkan laki-laki menjadi lebih tabah.

Ada berbagai alasan kenapa laki-laki lebih manja saat sakit. Apa pun itu, bukan hal yang aneh kalau ia ingin di manja ketika sedang tidak enak badan. Asal tidak berlebihan saja, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *