Uncategorized

Mengenali dan Merawat Luka yang Terinfeksi

Cara Mengenali dan Merawat Luka yang Terinfeksi
Mengenali dan Merawat Luka yang Terinfeksi

Website terbesar dan terpercaya Mengenali dan Merawat Luka yang Terinfeksi Jika bakteri atau patogen lain masuk ke dalam luka, infeksi bisa terjadi. Kalau luka terinfeksi, kamu bisa mengalami peningkatan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan. Infeksi yang lebih parah bisa menyebabkan mual, menggigil, atau demam.

Infeksi luka ringan mungkin bisa di obati sendiri di rumah. Namun, orang dengan infeksi luka yang lebih parah atau terus-menerus harus mencari pertolongan medis.

Di bawah ini akan dij elaskan cara mengenali dan perawatan luka yang terinfeksi.

Cara mengenali luka yang terinfeksi

Luka yang terinfeksi biasanya kondisinya terus memburuk. Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan biasanya akan meningkat intensitasnya.

Menurut laporan dalam Plastic and Reconstructive Surgery Global Open tahun 2019, kemerahan di sekitar luka lebih luas dari ibu jari juga mungkin mengindikasikan adanya infeksi.

Infeksi luka juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti:

Kulit hangat di sekitar luka.
Keluarnya cairan kuning atau hijau dari luka.
Luka mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Garis-garis merah pada kulit di sekitar luka.
Demam dan menggigil.
Nyeri.
Mual dan muntah.

Pengobatan

Infeksi luka yang lebih parah perlu perhatian medis segera, terutama yang di ertai gejala lain seperti demam, merasa tidak enak badan, atau keluar cairan dan garis-garis merah dari luka.

Biasanya dokter akan mengobati luka yang terinfeksi bakteri dengan antibiotik. Obat harus di abiskan sesuai instruksi dokter untuk mencegah bakteri menjadi resistan terhadap obat tersebut.

Selain pembersihan, beberapa luka mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut. Jika lukanya besar atau dalam, dokter mungkin harus menggunakan jahitan untuk menutupnya. Luka yang lebih kecil sering kali bisa di utup dengan lem atau selotip medis.

Faktor risiko

Luka, goresan, dan luka lain pada kulit dapat terinfeksi saat bakteri memasuki luka dan mulai berkembang biak. Bakteri bisa berasal dari kulit di sekitarnya, lingkungan luar, atau benda yang menyebabkan luka.

Penting untuk membersihkan dan melindungi luka dengan benar untuk mengurangi risiko infeksi.

Risiko infeksi luka lebih tinggi jika:

Lukanya besar, dalam, atau tepinya bergerigi.
Kotoran atau partikel asing memasuki luka.
Luka disebabkan oleh gigitan binatang atau orang lain.
Luka melibatkan benda yang kotor, berkarat, atau mengandung kuman.

Komplikasi yang bisa terjadi

Kalau infeksi pada luka tidak diobati, infeksi bisa menyebar ke bagian tubuh lain yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Menurut artikel dalam jurnal American Family Physician tahun 2015, ini dapat meliputi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *