Uncategorized

Pentingnya Persetujuan sebelum Berhubungan Seks

Sexual Consent: Pentingnya Persetujuan sebelum Berhubungan Seks
Pentingnya Persetujuan sebelum Berhubungan Seks

Website terbesar dan terpercaya Pentingnya Persetujuan sebelum Berhubungan Seks Setiap aktivitas seksual yang melibatkan partisipasi pasangan idealnya harus di dasarkan atas keputusan bersama. Proses dialog di butuhkan untuk mengetahui perspektif setiap pihak agar tidak ada yang merasa di rugikan.

Namun, melakukan dialog itu bisa jadi susah-susah gampang. Padahal, perbincangan tersebut akan membawa sebuah sexual consent, yaitu kesepakatan penting yang menentukan bagaimana hubungan seks itu akan di wujudkan.

Apa itu sexual consent

Arti dari sexual consent atau hubungan seks yang konsensual adalah persetujuan yang d iberikan seseorang untuk melakukan hubungan atau aktivitas seksual. Persetujuan ini mencakup apa yang akan di lakukan, dengan siapa melakukannya, dan bagaimana cara melakukannya. Sexual consent mendiskusikan harapan, batasan, dan keinginan masing-masing orang ketika melakukan aktivitas seksual.

Cara memberikan sexual consent

Cara yang paling direkomendasikan untuk memberikan sexual consent adalah lewat komunikasi verbal secara langsung. Bila terasa canggung untuk memberikan persetujuan ini setiap akan berhubungan seks, itu bisa d iakali dengan cara yang simpel. Beberapa cara yang bisa dicoba antara lain:

Mengatakan “iya” atau memakai kalimat penerimaan seperti, “aku menginginkannya” atau “mari kita coba”.
Memberikan timbal balik positif dengan kalimat yang berbunyi, “itu menyenangkan” atau “teruskan”.

Bagaimana bila ingin menunda atau menarik kembali sexual consent

Perlu di catat bahwa jika di tengah aktivitas seksual kamu merasakan ketidaknyamanan, tidak pernah ada kata terlambat untuk menarik persetujuan di awal. Cara alternatif untuk mengatakan tidak di antaranya:

Katakan “stop”, atau “aku tidak menginginkan itu'” lalu “aku perlu mempertimbangkannya”. Bisa juga dengan mengatakan “bisa kita obrolkan nanti?”.
Memberikan umpan balik yang menyatakan “aku tidak menyukai itu, bisakah kita ganti..” atau “aku lebih senang dengan…”
Jika merasa lebih nyaman mengekspresikan lewat nonverbal, maka mengubah posisi tubuh atau memindahkan tangan umumnya akan dia nggap sebagai sebuah penolakan. Namun, komunikasi nonverbal bisa menimbulkan kesalahpahaman atau tidak di perhatikan pasangan. Maka dari itu, untuk memastikan tersampaikannya pesan bisa dil engkapi komunikasi verbal.

Memastikan untuk mendapat sexual consent dari pasangan

Upaya terbaik untuk mengetahui apakah telah memperoleh persetujuan adalah dengan langsung bertanya. Komunikasi verbal juga harus d idukung dengan suasana hati, bahasa tubuh, serta apa saja kebutuhan yang di miliki pasangan untuk memastikan perolehan sexual consent.

Langkah-langkah yang bisa d iterapkan untuk memastikan mendapat sexual consent adalah dengan:

Selalu minta persetujuan sebelum melakukan aktivitas seksual. Jangan berasumsi tanpa mendapatkan konfirmasi secara jelas.
Tanyakan kembali mengenai pendapat pasangan ketika sedang melakukan hubungan seksual, apakah bisa dilanjutkan atau tidak.
Perhatikan isyarat nonverbal dari pasangan seperti berubah menjadi diam, merasa terganggu, tidak nyaman, kesal atau tidak membalas. Berhenti sejenak dan tanyakan kepadanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *