BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Mengenal Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Cara Menyikapinya

PianoQQ Lounge Mengenal Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Cara Menyikapinya KDRT bisa merusak fisik maupun psikologis korban yang mengalaminya. Kamu bisa menghubungi psikolog di Halodoc apabila mengalami trauma akibat KDRT.

Mengenal Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Cara Menyikapinya

Mengenal Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Cara Menyikapinya Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah masalah serius yang terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. KDRT tidak hanya terjadi pada pasangan suami istri, tetapi juga dapat melibatkan anak-anak, orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga lainnya. 

Kekerasan ini dapat berupa fisik, emosional, seksual, dan ekonomi. KDRT bisa memberikan dampak yang merusak pada korban dan keluarganya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga dan cara yang tepat untuk menyikapinya.

Jenis-Jenis KDRT

Berikut jenis-jenis KDRT yang perlu kamu ketahui:

1. Kekerasan fisik

Jenis kekerasan ini melibatkan penggunaan kekuatan fisik untuk menyakiti atau mengendalikan anggota keluarga lainnya. Contohnya termasuk pukulan, tendangan, gigitan, atau penggunaan benda-benda keras untuk melukai korban. 

Kekerasan fisik dapat menyebabkan cedera serius, bahkan kematian, dan meninggalkan bekas luka fisik yang nyata.

2. Kekerasan emosional

Kekerasan emosional terjadi ketika seseorang menggunakan kata-kata atau perilaku yang merendahkan, menghina, mengancam, atau mengendalikan secara emosional anggota keluarga lainnya. 

Contoh perilaku ini termasuk mengkritik, mempermalukan di depan orang lain, membatasi kebebasan berekspresi, atau mengisolasi korban dari keluarga dan teman-teman.

3. Kekerasan seksual

Kekerasan seksual terjadi ketika seseorang memaksa atau mengancam untuk melakukan aktivitas seksual tanpa persetujuan dari pasangan. 

Hal ini mencakup pemerkosaan, pelecehan seksual, paksaan untuk melakukan praktik seksual yang tidak di inginkan, atau penolakan terhadap kebutuhan seksual pasangan.

4. Kekerasan ekonomi

Kekerasan ekonomi terjadi ketika seseorang mengendalikan atau membatasi akses korban terhadap sumber daya ekonomi, seperti uang, pekerjaan, atau keputusan keuangan. 

Contohnya termasuk melarang korban bekerja, membatasi akses ke rekening bank, atau memaksa korban untuk memberikan uang atau harta benda.

Penting untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan dukungan serta perlindungan kepada korban untuk mengakhiri siklus kekerasan tersebut. 

Dukungan psikologis, bantuan hukum, dan akses ke layanan kesehatan yang aman adalah langkah-langkah penting dalam menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Cara Menyikapi KDRT

Ketika mengalami KDRT, berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan:

1. Kenali tanda-tandanya

Pertama-tama, penting untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga, seperti cedera fisik yang tidak bisa dijelaskan, perubahan perilaku yang drastis, atau isolasi dari keluarga dan teman-teman. 

Bicarakan dengan orang yang kamu percayai tentang situasi yang tengah dihadapi. Sebab, mereka mungkin bisa memberikan dukungan dan saran yang diperlukan.

2. Cari bantuan

Segera cari bantuan dari lembaga atau organisasi yang dapat memberikan perlindungan dan dukungan, seperti Rumah Perlindungan, pusat kesehatan, atau lembaga kesehatan mental.

Mereka dapat membantu mengevaluasi situasi yang tengah kamu hadapi dan memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Membuat rencana penyelamatan

Buatlah rencana keselamatan yang dapat membantu melindungi diri sendiri dan keluarga dari kekerasan.

Rencana ini dapat mencakup tempat berlindung sementara, rute evakuasi jika diperlukan, dan cara menghubungi bantuan darurat. 

Pastikan untuk membagikan rencana ini dengan orang-orang yang kamu percayai agar mereka juga dapat membantu jika diperlukan.

4. Melapor ke otoritas

Jika kamu mengalami kekerasan dalam rumah tangga, penting untuk melaporkannya kepada pihak berwenang atau polisi.

Dengan melaporkan kekerasan, kamu dapat mendapatkan perlindungan hukum dan menghindari kekerasan yang lebih lanjut.

5. Minta dukungan emosional

Selain itu, penting untuk mendapatkan dukungan emosional dari keluarga, teman, atau konselor.

Mendiskusikan pengalaman yang kamu alami dengan orang-orang yang peduli dapat membantu mengurangi rasa isolasi dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *