BERITA UNIK

Wanita Hebat Di balik Ekspedisi ke Antartika

PianoQQLounge Wanita Hebat Di balik Ekspedisi ke Antartika Antartika adalah salah satu nama Benua di dunia yang terkenal dengan kawasannya yang sangat-sangat dingin. Di benua inilah kita bisa menemukan sebuah wilayah yang biasa di kenal sebagai Kutub Utara dan Kutub Selatan. Ngomongin soal Antartika,

2 wanita hebat ini merupakan pencetak sejarah dunia dengan menjadi wanita-wanita pertama yang pernah menginjakkan kakinya di tanah Antartika. Siapa sajakah mereka? Langsung aja.

Caroline Mikkelsen adalah seorang penjelajah wanita asal Denmark kelahiran 20 November 1906. Tidak di ketahui seperti apa kehidupan Beliau di masa lalu, namun yang pasti, Beliau adalah istri dari seorang penjelajah asal Norwegia bernama Klarius Mikkelsen.

Pada musim dingin tahun 1934, Beliau bersama sang suami melakukan penjelajahan menuju Antartika. Mereka berdua di temani oleh seorang penjelajah asal Norwegia lainnya bernama Lars Christensen. Dengan menumpangi Kapal M/S Thorshavn,

Wanita Hebat Dibalik Ekspedisi Mereka melakukan perjalanan dari Norwegia menuju Antartika. Mereka baru tiba tiba di tujuan pada tanggal 20 Februari 1935.

Karena minimnya sarana komunikasi dan teknologi media informasi yang masih terbatas, butuh waktu yang lama bagi awak media untuk mengungkap kebenaran yang di lakukan oleh Caroline Mikkelsen. Kebenaran mengenai ekspedisi Caroline baru terungkap pada tahun 1995, tepat 60 tahun setelah ekspedisinya ke Antartika di lakukan.

Para awak media berhasil menemukan jurnal perjalanan milik Caroline sebagai bukti konkret tentang ekspedisi tersebut. Caroline pun langsung jadi pusat perhatian media setelahnya, meskipun pada saat itu, Beliau sudah berusia 89 tahun.

Usai ekspedisinya berakhir, di tahun 1941, sang suami, Klarius Mikkelsen meninggal dunia. Beliau memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang pria bernama Johan Mandel pada tahun 1944. Caroline sendiri wafat pada tanggal 15 September 1998 di usianya yang ke-92.

Pasca wafatnya Caroline, para penjelajah asal Australia mencoba untuk membuktikan kebenaran tentang ekspedisi Caroline Mikkelsen ke Antartika. Dan mereka pun berhasil, mereka menemukan sejumlah benda peninggalan Caroline Mikkelsen dan timnya

Wanita Hebat Dibalik Ekspedisi Pada jarak 5 KM dari daratan utama (mainland) Antartika. Para penjelajah Australia melakukan penjelajahannya sebanyak 2 kali, di tahun 1998 dan 2002.

Wanita Hebat Dibalik

Kita lanjut ke wanita yang kedua. Ingrid Christensen adalah seorang penjelajah asal kota Sandefjord, Norwegia kelahiran 10 Oktober 1891. Ingrid di lahirkan dengan nama Ingrid Dahl, Beliau adalah putri dari Alfhild Freng Dahl dan seorang saudagar bernama Thor Dahl. Ya, kalian nggak salah baca. Nama Bapaknya Bu Ingrid adalah Thor, nama yang sama dengan sang Dewa Petir dari mitologi Nordik.

Wanita Hebat Di balik Ingrid kecil di ceritakan sebagai sosok gadis yang penuh inisiatif, humoris dan pemberani. Di usianya yang ke-19, Beliau menikah dengan Lars Christensen,

Penjelajah yang sama dengan yang menemani pasangan Caroline dan Klarius Mikkelsen. Pasangan tersebut di karuniai 6 orang anak.

Wanita Hebat Dibalik Ekspedisi ke Antartika Ternyata, jauh sebelum Caroline Mikkelsen, Ingrid Christensen adalah wanita pertama yang menemukan sekaligus menjadi wanita pertama yang pernah menginjakkan kaki di daratan utama Antartika. Bersama sang suami, Ingrid melakukan perjalanan ke Antartika sebanyak 4 kali pada periode 1930-an.

Perjalanan pertama Beliau dan suami di lakukan pada tahun 1931. Mereka berdua ditemani oleh seorang penjelajah lainnya yang bernama Mathilde Wegger. Pada 5 Februari 1931, mereka berhasil menemukan tanah Antartika. Pada saat itu, mereka masih belum menginjakkan kaki di Antartika. Perjalanan kedua keluarga Christensen ke Antartika diadakan pada tahun 1933.

Wanita Hebat Di balik Ekspedisi Namun, pada saat itu mereka di temani oleh Lillemor “Ingebjørg” Rachlew. Pada kunjungan yang kedua ini,

keluarga Christensen dan Ingebjørg berhasil mendokumentasikan perjalanan mereka melalui jurnal perjalanan dan foto. Namun, mereka masih belum sempat menginjakkan kaki di daratan Antartika. Barulah di perjalanan ketiga mereka pada tahun 1934-1935,

Keluarga Christensen bersama keluarga Mikkelsen (Caroline dan Klarius) berhasil menginjakkan kaki di daratan utama (mainland) Antartika.

Perjalanan terakhir keluarga Christensen ke Antartika di lakukan pada tahun 1936-1937. Dalam kunjungannya kali ini, keluarga Christensen sama sekali tidak di temani oleh penjelajah lainnya. Kunjungan tersebut bisa di bilang sebagai “liburan keluarga” bagi keluarga Christensen,

Wanita Hebat Di balik Ekspedisi ke Antartika karena pada kunjungan tersebut, Ingrid dan Lars mengajak 3 orang putrinya untuk ikut serta dalam perjalanan dari Norwegia menuju Antartika. Sama halnya seperti keluarga Mikkelsen.

Keluarga Christensen juga memberikan tanda kalau mereka sudah pernah menginjakkan kaki di Antartika dengan mendirikannya di sebuah monolit bernama “Scullin Monolith“. Beliau mendirikannya pada tanggal 30 Januari 1937. Ingrid Christensen sendiri wafat pada tanggal 18 Juni 1976.

Wanita Hebat Di balik

Wanita Hebat Di balik Scullin Monolith

Wanita Hebat D ibalik

PianoQ Seorang arkeolog bernama Waldemar Brøgger menyampaikan kekagumannya kepada keluarga Christensen lewat artikel yang Ia buat di salah satu media Norwegia bernama “Verden I Bilder (The World in Pictures)”. Ia mengagumi perjuangan keluarga Christensen dalam melakukan ekspedisi ke Antartika. Pada tahun 1946, Pemerintah Norwegia memberikan Penghargaan “St. Olav

Wanita Hebat Di balik Ekspedisi ke Antartika Kepada Ingrid Christensen atas penjelajahan yang Beliau lakukan bersama dengan keluarganya ke Antartika. Salah satu teluk di bagian timur Antartika ada yang di namakan Teluk Ingrid Christensen untuk menghormati jasa Beliau.

Teluk tersebut di namakan oleh Klarius Mikkelsen pada tahun 1935. Kisah hidup Ingrid Christensen menjadi inspirasi dari novel karya Jesse Blackadder berjudul “Chasing the Light” yang di rilis pada tahun 2013.

Di Baca juga : 4 Hal Yang Bisa Menyebabkan Kulit Kuku Sobek Atau Siwilen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *