BERITA UNIK TIPS & TRICK

6 Permainan Tradisional Indonesia untuk Melatih Motorik Anak

PianoQQ Lounge 6 Permainan Tradisional Indonesia untuk Melatih Motorik Anak Beberapa contoh permainan tradisional yang dapat meningkatkan motorik anak adalah petak jongkok, bola bekel, dan lompat karet. Permainan tersebut dapat membantu meningkatkan motorik kasar dan halusnya.

6 Permainan Tradisional Indonesia untuk Melatih Motorik Anak

6 Permainan Tradisional Indonesia untuk Melatih Motorik Anak Permainan tradisional jadi sarana untuk meningkatkan kemampuan motorik anak. Aktivitas yang mereka lakukan dapat mengasah kemampuan motorik kasar dan halusnya.

Motorik kasar melibatkan kelompok otot besar. Termasuk lengan, betis, kaki, dan seluruh tubuh. Gerakan yang melibatkan otot besar, yakni berlari, melompat, melempar, menangkap, dan merangkak.

Sementara motorik halus adalah aktivitas yang melibatkan otot-otot kecil, seperti pergelangan tangan dan jari. Contoh gerakannya, termasuk, menggambar, menggoyangkan jempol atau menyusun balok.

Permainan Tradisional Pengasah Motorik

Permainan tradisional dapat menstimulasi pertumbuhan anak jadi lebih maksimal. Berikut ini beberapa jenisnya:

1. Lompat Karet

Permainan lompat karet hampir mirip dengan lompat tali. Bedanya, tali yang digunakan terbuat dari karet gelang yang disambung. Permainan ini memiliki tingkat kesulitan yang beragam.

Caranya, dua pemain berjaga memegang tali di kedua sisi. Kemudian, mereka memosisikan karet dari lutut hingga kepala. Manfaatnya, yakni meningkatkan kemampuan gerak tubuh, terutama dalam melompat.

2. Dampu atau engklek

Sebelum memulai, pemain harus membuat petak-petak di permukaan tanah menggunakan kapur. Kemudian, mereka melempar benda seperti batu ke dalam petak sesuai dengan urutannya.
Selanjutnya, pemain akan melompat dari satu petak ke petak lainnya menggunakan satu kaki. Permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak dan keseimbangan tubuh.

3. Galasin atau gerobak sodor

Ini adalah permainan kelompok yang terdiri dari 4 orang di setiap regu. Intinya, setiap anggota regu harus berusaha melewati garis yang dijaga dan dihadang oleh anggota regu lawan, sampai mencapai finish.

Permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan fisik, seperti menghindar dan berlari. Manfaat yang diperoleh selain dari segi motorik, yakni belajar menyusun strategi dan membaca gerak tubuh lawan.

4. Bola bekel

Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik halus anak, seperti jari dan pergelangan tangan. Pertama-tama, pemain harus melempar bola dan menangkapnya kembali sebelum terpantur sebanyak dua kali.

Di saat yang bersamaan, pemain juga harus mengambil biji satu persatu atau mengubah posisi biji bekel sesuai dengan aturan mainnya. Permainan ini juga mampu meningkatkan konsentrasi dan keterampilan anak.

5. Layangan

Layangan menjadi salah satu permainan tradisional yang masih dimainkan hingga saat ini. Umumnya dilakukan oleh anak laki-laki dan bergantung pada cuaca, serta hembusan angin.

Karena membutuhkan faktor alam, permainan ini tidak bisa dimainkan setiap saat. Manfaatnya yakni meningkatkan motorik halus pada bagian tangan. Terutama saat menarik, mengulur, dan mengendalikan layangan.

6. Petak jongkok

Petak jongkok bisa dimainkan di mana pun, karena tidak memerlukan alat khusus. Konsepnya sangat sederhana, yakni dengan menunjuk salah satu pemain menjadi penjaga yang bertugas mengejar anak lainnya.

Agar tidak tersentuh dan bergantian menjadi penjaga, pemain harus berjongkok. Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik kasar anak, juga meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan fisiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *