Uncategorized

Alasan Mengapa Kamu Gak Harus Memaafkan, Jangan Dipaksa!

PIANOQQ LOUNGE Kata maaf mungkin menjadi satu hal yang paling sering kamu dengar. Namun, akan ada saat-saat ketika seseorang tidak bisa memaafkan kesalahan yang di lakukan oleh orang lain. Perlu di ketahui, bahwa kamu tidak wajib untuk memaafkan sesuatu yang menurutmu sulit untuk di maafkan, kok.

Pasalnya, permintaan maaf terkadang tidak membuat perilaku orang tersebut berubah menjadi lebih baik atau berhenti mengulanginya kembali. Nah, coba simak penjelasan di bawah ini tentang alasan mengapa kamu tidak harus memangaatkan orang lain.

Terlalu banyak kesalahan yang terjadi

Salah satu alasan valid mengapa kamu tidak harus menerima permintaan maaf seseorang adalah karena kesalahan yang terjadi sudah terlalu banyak dan berujung pada rusaknya kepercayaan. Kamu mungkin bisa saja memaafkan orang tersebut, namun ketika mengingat kembali apa yang telah di perbuat dan rasa percaya yang perlahan memudar, hak kamu untuk memilih tidak memaafkannya.

Sudah tidak ingin berhubungan kembali

Kesalahan yang di lakukan seseorang gak jarang mengantarkan ia pada putusnya sebuah hubungan. Kondisi di mana kamu sudah tidak akan melanjutkan hubungan dengan orang tersebut, entah dalam status teman, saudara, rekan kerja, bahkan pasangan, menjadi hal yang tepat untuk kamu tidak memaafkannya. Meskipun mungkin akan berakhir pada menerima permintaan maaf tersebut di kemudian hari, tetapi kamu tidak memiliki kewajiban untuk tetap mempertahankan hubungan itu.

Hanya manipulasi

Di lansir Your Tango, Clare Waismann, M-RAS, SUDCC II, seorang pendiri Method Rapid Detox Center dan Domus Retreat, menilai bahwa tindakan manipulatif ketika meminta maaf bisa menjadi alasan tepat mengapa kamu tidak perlu memaafkannya. Berdasarkan situasi tersebut, biasanya ungkapan maaf di perkuat dengan dinamika yang berbahaya.

Gak jarang memang banyak orang yang memohon permintaan maaf sebagai alat manipulasi. Pelaku yang bersalah mencoba menggunakannya untuk menghindari tanggung jawab dan berujung mengendalikan emosimu.

Perlakuannya meninggalkan trauma

Saat kesalahan telah melampaui batas dan meninggalkan jejak trauma bagi seseorang, maka alih-alih memaafkan, lebih baik untuk fokus pada kesembuhan diri saja. Sebelum menerima permintaan maaf, kamu harus bisa berdamai dengan diri sendiri dan melepaskan segala beban yang telah terjadi.

Tidak semua orang yang mengalami trauma bisa dengan mudah memaafkan keselahan tersebut. Fokuskan pikiranmu hanya pada kesehatan dan kesembuhan, ya!

Tidak minta maaf secara spesifik

Terkadang, sebagian orang hanya melontarkan kata maaf tanpa konteks lebih lanjut terkait apa kesalahan yang di lakukan. Hal itu bisa menunjukkan bahwa ia tidak benar-benar tulus dalam mengatakannya dan tidak mengharapkan balasan penerimaan maaf.

Baca juga : baru tampak pada usia anak anak

PIANOQQ SITUS GAME ONLINE TERBAIK & TERPERCAYA DI ASIA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *