Kenali Apa Itu Rabies ketika Seseorang Terinfeksi
BERITA KESEHATAN

Kenali Apa Itu Rabies ketika Seseorang Terinfeksi

CeritaPianoqq – Kenali Apa Itu Rabies ketika Seseorang Terinfeksi Kasus rabies yang dialami oleh seorang balita di Buleleng beberapa waktu lalu menjadi pengingat bagi kita bahwa kasus penyakit ini masih banyak. Rabies merupakan penyakit yang perlu di waspadai terutama karena dampak mematikan yang di milikinya.

Rabies adalah penyakit infeksius yang di sebabkan oleh virus rabies. Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang. Rabies biasanya di tularkan kepada manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, rubah, rakun, dan kelelawar.

Gejala awal rabies mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan ketidaknyamanan umum. Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala-gejala lebih parah dan mencakup kegelisahan, kebingungan, kesulitan menelan, kejang, dan gangguan saraf yang dapat menyebabkan perilaku agresif atau terkejang. Ketika gejala neurologis muncul, penyakit ini biasanya berakhir dengan kematian.

Rabies termasuk dalam kategori penyakit yang sangat berbahaya dan fatal. Oleh karena itu, pencegahan sangat penting. Langkah-langkah pencegahan yang umum meliputi vaksinasi hewan peliharaan, menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau yang berpotensi terinfeksi, serta melaporkan dan mengobati gigitan hewan kepada petugas kesehatan yang berwenang.berikut Kenali Apa Itu Rabies ketika Seseorang Terinfeksi :

Gejala Seseorang Terinfeksi Rabies

Gejala seseorang yang terinfeksi rabies dapat bervariasi tergantung pada tahap penyakitnya. Rabies umumnya memiliki dua tahap utama yaitu pada tahap awal atau gejala prodormal dan pada tahap neurologis atau gejala akut.

Rabies Bisa Sebabkan Ketakutan pada Air

Kenali Apa Itu Rabies dapat menyebabkan gejala hidrofobia atau takut terhadap air. Meskipun istilah “hidrofobia” di gunakan secara umum untuk menggambarkan kondisi ketakutan terhadap air, sebenarnya ini merujuk pada gejala yang di sebabkan oleh rabies. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya hidrofobia pada penderita rabies:

Gangguan Sistem Saraf

Rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak. Virus rabies menyerang dan merusak saraf-saraf yang terkait dengan respon terhadap rangsangan air.

Akibatnya, terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan refleks menelan dan keterlibatan otot-otot yang terlibat dalam proses menelan air. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan dan memberikan sensasi yang tidak nyaman saat terpapar air.

Respons Takut yang Berlebihan

Penderita rabies seringkali mengalami gejala neurologis seperti kegelisahan, kecemasan, dan perilaku agresif. Mereka juga dapat mengembangkan takut yang berlebihan terhadap rangsangan tertentu, termasuk air. Ini dapat menghasilkan respons takut atau kepanikan yang intens saat terpapar air, meskipun sebenarnya tidak ada alasan logis untuk takut terhadap air itu sendiri.

Trauma

Karena rabies umumnya di tularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, penderita rabies seringkali mengaitkan air dengan trauma gigitan tersebut. Ketika mereka mencoba minum atau terkena air, ini dapat memicu ingatan atau perasaan terkait dengan paparan virus rabies, yang kemudian memperkuat respons takut atau kepanikan terhadap air.

Mengapa Rabies Mematikan?

Gejala awal infeksi rabies mungkin mirip dengan gejala penyakit umum seperti flu, tetapi seiring berkembangnya penyakit, gejala neurologis yang serius dan berbahaya mulai muncul. Ini termasuk perubahan perilaku, kegelisahan, kebingungan, kesulitan menelan, kejang, gangguan pernapasan, dan paralisis otot.

Gangguan neurologis ini dapat mempengaruhi kemampuan dasar tubuh untuk berfungsi, seperti mengendalikan pernapasan dan menelan makanan.

Proses peradangan yang terjadi di otak dan sistem saraf pusat mengganggu fungsi normal tubuh secara keseluruhan. Selain itu, rabies juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di otak dan meningkatkan tekanan intrakranial, yang dapat memicu kerusakan lebih lanjut pada jaringan otak.

Sayangnya, pada saat gejala neurologis muncul, biasanya sudah terlambat untuk mengobati penyakit ini. Rabies hampir selalu berakhir dengan kematian karena kerusakan yang tidak dapat diobati pada sistem saraf pusat dan gangguan vital yang muncul.

Penting untuk di ingat bahwa rabies dapat di cegah melalui vaksinasi dan pemberian perawatan medis segera setelah terpapar virus. Pencegahan dan perlindungan yang tepat sangat penting untuk menghindari infeksi rabies dan potensi akibat yang fatal.

Jika seseorang telah di gigit oleh hewan yang di duga terinfeksi rabies, perlu segera mencari perawatan medis. Pada tahap awal setelah terpapar virus, vaksinasi dan pemberian imunoglobulin rabies dapat di berikan untuk mencegah perkembangan penyakit. 

SUMBER : PIANOQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *