BERITA KESEHATAN

Gejala Penyakit TBC dan Cara Pencegahannya

PianoQQLounge, Gejala Penyakit TBC dan Cara Pencegahannya – Menurut WHO, setiap detik setidaknya ada satu orang yang terinfeksi tuberkulosis (TBC) atau Tubercle bacillus (TB) di dunia. Indonesia sendiri menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kasus penyakit TBC terbanyak di dunia setelah India. TBC bahkan menjadi infeksi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari atau bahkan tidak tahu tentang penyakit ini, termasuk gejalanya.

Jika kamu sering batuk tapi tak kunjung sembuh, kamu perlu waspada. Mungkin saja itu adalah salah satu gejala penyakit TBC. Penyakit menular ini merupakan infeksi serius yang menyerang paru-paru seseorang. Bakteri yang menyebabkan TB bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tetesan kecil yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin. Jika TB tak diobati hingga tuntas bisa berakibat fatal.

TB disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, kuman yang ditularkan melalui udara dan dari satu orang ke orang lain. Kadang-kadang, bakteri menyebar ke organ lain dan bisa menyebabkan meningitis. Sebagian muncul karena HIV, virus yang menyebabkan AIDS. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh seseorang tak bisa melawan kuman TB. Seseorang yang menderita TBC biasanya memiliki gejala batuk dan bersin. Oleh karena itu penyakit ini mampu menular melalui butiran ludah yang menyembur ke udara.

Berikut gejala penyakit TBC yang di rangkum dari berbagai sumber.

Gejala Penyakit TBC

Gejala Penyakit TBC
Sesak Napas

Selain tanda dan gejala di atas, sesak napas juga merupakan kondisi yang bisa dirasakan untuk jenis penyakit lain mulai dari penyakit jantung hingga penyakit paru-paru. Pada kasus infeksi TB, sesak napas terjadi karena terdapat peradangan pada jaringan paru sehingga pertukaran udara menjadi lebih sulit dilakukan.

Selain itu, infeksi TB juga dapat menyebabkan adanya cairan pada rongga pleura yang menyebabkan paru lebih sulit berkembang. Bahkan, pada keadaan sesak napas yang berat, pernapasan bantuan dengan menggunakan ventilator diperlukan guna membantu pernapasan penderitanya.

Berkeringat di Malam Hari

Tanda dan gejala TB paru lainnya yang umum terjadi adalah mengalami keringat berlebih di malam hari. Hal ini diakibatkan oleh infeksi TB. Selain berkeringat di malam hari, demam juga kerap terjadi. Demam yang dialami biasanya tidak terlalu tinggi, yakni bersuhu di bawah 38 derajat celcius.

Berat Badan Menurun

Berat badan menurun bukan menjadi tanda dan gejala spesifik yang bisa dideteksi untuk memastikan penyakit TB. Namun, kondisi ini juga kerap terjadi pada penderita TB.

Penderita infeksi umumnya mengalami penurunan nafsu makan, yang menjadikan dirinya mengalami gangguan penyerapan nutrisi makanan di usus. Kondisi inilah yang menyebabkan penurunan berat badan pada penderitanya.

Batuk Berdahak

Tanda dan gejala TB paru sangat identik dengan batuk berdahak. Batuk berdahak yang terjadi pada penderita TB biasanya terjadi selama tiga minggu bahkan lebih. Apabila Anda mengalami kondisi tersebut, maka perlu untuk memastikannya ke pihak medis.

Perlu ada perhatian khusus untuk mencari kemungkinan infeksi TB. Jika Anda dicurigai mengalami infeksi TB, dokter akan melakukan pemeriksaan dahak untuk melihat ada atau tidaknya kuman TB di dalamnya.

Batuk Berdarah

Batuk berdarah memang merupakan tanda dan gejala yang bisa terjadi untuk gangguan kesehatan lainnya, seperti luka dalam rongga mulut (gusi atau gigi), adanya luka lecet pada saluran pernapasan, infeksi paru-paru, hingga tumor paru.

Namun, batuk berdarah juga bisa menjadi pertanda infeksi TB. Perdarahan saluran napas pada infeksi TB terjadi karena kuman yang menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah paru-paru pada penderitanya.

Pencegahan Penularan Penyakit TBC

Gejala Penyakit TBC

Jika seseorang dites positif terinfeksi TB laten, dokter mungkin menyarankan obat untuk mengurangi risiko mengembangkan TB aktif. Satu-satunya jenis TBC yang menular adalah varietas aktif, ketika itu mempengaruhi paru-paru. Jadi, jika bisa mencegah TB laten menjadi aktif, seseorang tidak akan menularkan TB ke orang lain.

Beberapa langkah umum dapat diambil untuk mencegah penyebaran TB aktif. Menghindari orang lain dengan tidak pergi ke sekolah atau bekerja, atau tidur di kamar yang sama dengan seseorang, akan membantu meminimalkan risiko kuman mencapai orang lain.

Mengenakan masker, menutupi mulut, dan ruang ventilasi juga dapat membatasi penyebaran bakteri. Di beberapa negara, suntikan BCG diberikan kepada anak-anak untuk divaksinasi terhadap TB.

Yang paling penting untuk dilakukan adalah menyelesaikan seluruh program pengobatan saat diresepkan. Bakteri TB-MDR jauh lebih mematikan daripada bakteri TB biasa. Beberapa kasus TB-MDR memerlukan kursus kemoterapi yang luas.

Sumber : PianoQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *